Insiden Hebron Adalah Upaya Pemusnahan Oleh Israel
GAZA (Berita SuaraMedia) – Penembakan terhadap seorang pria tua Palestina adalah sebuah upaya pembunuhan oleh pasukan Israel dan mencerminkan sebuah pemusnahan terhadap rakyat Palestina oleh pasukan Israel, ujar juru bicara Hamas pada hari Jumat (7/1) menyusul kematian pria tersebut.
Dalam sebuah unjuk rasa yang diadakan di Gaza pada Jumat siang, pemimpin Hamas Ismail Radwan menyerukan untuk diakhirinya koordinasi keamanan Otoritas Palestina-Israel, menanyakan "Siapa yang memegang keputusan keamanan paling tinggi di Tepi Barat?"
"Respon alami dan nasional terhadap kejahatan ini adalah untuk menghentikan koordinasi keamanan dan membebaskan tahanan politik dan melepaskan perlawanan untuk meresponnya," ujar Radwan.
Omer Salim Al Qawasmi, 66, ditembak di ranjangnya beberapa kali dalam sebuah insiden yang dikatakan oleh pejabat Israel sebagai "penyesalan" militer. Dia adalah paman dari seorang pria yang dibebaskan dari penjara Otoritas Palestina sehari sebelumnya.
Pria itu, Wael Al Bitar, diburu oleh pasukan Israel yang menyerbu rumahnya dan ditahan sesaat setelah Al Qawasmi ditembak.
Al Bitar ditahan pada bulan Juni 2008 oleh pasukan Israel. Penahanan itu menyusul kebuntuan kekerasan saat tentara Israel mengepung dan menghancurkan rumah Al Bitar, setelah memerintahkannya untuk menyerahkan seorang pria yang tinggal di dalam bangunan itu dan menuduhnya membantu pejuang perlawanan. Ketika rumah itu dihancurkan, tersangka pejuang yang ditampungnya tewas di dalam rumah. Laporan kemudian menyebutkan bahwa Al Bitar ditahan oleh petugas intelijen Otoritas Palestina.
Petinggi militer Israel mengatakan bahwa Al Bitar membantu dalam perencanaan serangan balik tahun 2008 yang menewaskan seorang wanita Israel, dan berada di balik perencanaan beberapa serangan yang digagalkan.
Al Bitar dan lima orang lainnya yang ditahan oleh otoritas Palestina untuk pelanggaran terkait keamanan, dibebaskan setelah beberapa minggu negosiasi antara pejabat penjara, Otoritas Palestina, dan Hamas. Menyusul pembebasan itu, petinggi Hamas mengatakan bahwa mereka senang anggota mereka tidak lagi ditahan tanpa alasan.
Pada hari Jumat, beberapa jam setelah penembakan Al Qawasmi dan penahanan Al Bitar dan empat orang lainnya, juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, mengatakan "kejahatan itu mencerminkan bahaya dari penahanan politik yang dilakukan oleh Otoritas Palestina," dan mengatakan bahwa dia menuntut pertanggungjawaban Otoritas Palestina dan Israel atas kematian tersebut. Dia mendesak Otoritas Palestina untuk menghentikan semua penahanan politik dan untuk melindungi rakyat Palestina. (rin/mn)