Photobucket
Latest News

Profil Da'i: Ahmad Fakhrurrozy

, Posted by surabaya at 1:40 AM


Masih terekam jelas di benak kita berita tentang Gayus Tambunan, sebuah siluet dari buruknya hukum dan kedisiplinan negara ini. Sebuah kisah nyata maraknya kasus korupsi, kolusi dan nepotisme. Penyakit yang telah menjadi kutukan tak terobati di negeri kita tercinta.

Ini semua tak lain disebabkan bobroknya iman dan moral para pemimpin kita. Pemimpin yang seharusnya melindungi dan menyampaikan aspirasi rakyat. Pemimpin yang seharusnya jadi teladan dan panutan bagi kita semua. Al-Amiin (yg terpercaya) mungkin menjadi hal yang jarang kita dengar dan temukan. Saat harta dan tahta menjadi sebuah tujuan, saat itulah amanah dan janji mulai terkikis dan tersingkirkan.

Agama hanya dijadikan selingan pelengkap kartu pengenal, hanya menjadi kebutuhan tersier yang sering diacuhkan. “Indonesia butuh generasi Muslim yang tangguh”ungkap beliau. Generasi yang tak runtuh akan derasnya arus modernisasi dan globalisasi. Generasi yang selalu terjaga dengan Iman dan Islam yang kuat. Dan oleh sebab itulah, beliau bangkit untuk memulai apa yang beliau yakini sebagai jalan yang terbaik dari semua jalan yang ada.

Pondok Pesantren, adalah jalan yang selama ini beliau pilih dan jadikan tujuan sebagai jalur pendidikan. Dengan bantuan dan dukungan dari keluarga, beliau mulai menapaki ranah pesantren selepas Sekolah Dasar jauh dari daerah beliau tinggal. Beliau menjalani pendidikan di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, tepatnya di daerah Sumenep hingga tamat Aliyah pada tahun 2007. Dan selepas menjalankan tugas selama 8 bukan dari Pondok tersebut, beliau melanjutkan cita-cita dan tujuan beliau dengan melanjutkan ke Pondok Pesantren Darut Tauhid Gulbung di bawah asuhan KH. Mukhtar Nawawi (salah seorang santri Abuya Muhammad Al-Maliky) dikala teman-teman seperjuangan dan saudara-saudara beliau lebih memilih untuk melanjutkan ke jenjang perkuliahan.

Dengan tanpa menghiraukan tawaran serta ajakan dari pihak keluarga dan teman untuk berkuliah di salah satu Perguruan Tinggi. Beliau bertekad bulat untuk memperdalam agama Islam dengan kaffah dan sebenar-benarnya. Di Pondok Pesantren inilah beliau memperdalam tata cara membaca kitab kuning, Hadits dan Bahasa Arab dengan sungguh-sungguh. Dengan bantuan dan keikhlasan sang Guru (KH. Mukhtar Nawawi, red.), akhirnya hanya dengan jangka waktu 1,5 tahun, sedikit demi sedikit kemampuan baca kitab kuning dan ilmu Hadits bisa dikuasai.

Pada bulan April 2010 lalu, beliau masuk di Ma’had Nurul Haromain Pujon Malang atas rekomendasi dari KH. Mukhtar, Guru sekaligus Abi bagi beliau demi mempelajari dan memperdalam tata cara berdakwah dan mengamalkan serta menyampaikan risalah-risalah Islam kepada masyarakat. Berlatih menghadapi masyarakat yang kaya akan budaya dan adat berbeda. Sehingga dengannya beliau berharap bisa mengaplikasikannya kepada masyarakat di kampung halaman saat beliau kembali.

Berbagai pengalaman nyata beliau hadapi dan resapi. Dengan bermodal keberanian dan ‘tidak takut gagal’, beliau jalani segala tantangan dan ujian di masyarakat yang menurut beliau merupakan pelajaran paling berharga yang tak bisa ditukar dengan apapun. “Pengalaman adalah guru terbaik” itulah yang menjadi prinsip beliau selama ini. Menjalani senang dan susah, merasakan manis dan pahitnya berdakwah di tengah masyarakat. Mengamalkan ilmu yang didapatkan, menegakkan Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar serta bersosialisasi dengan masyarakat yang terkadang menerima, mengejek, mengacuhkan bahkan menolak secara terang-terangan. Sebuah keadaan yang pasti diterima oleh Da’i di manapun jua.

Berbekal pengetahuan dan nasehat serta dorongan dari sang Murobbi Ruhi, Abina KH. Ihya’ Ulumiddin untuk selalu mencontoh dakwah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Dakwah penuh kesabaran, keikhlasan dan kejujuran. Yang akan selalu membantu kita menyampaikan target-target dakwah ilak-khoir. “Ash-Shobru yu’inu ‘ala kulli ‘amalin” ungkap beliau, yang berarti ‘Kesabaran akan membantu (menyelesaikan) segala pekerjaan/amal’.

Terakhir beliau mengucapkan terima kasih kepada segenap ikhwan yang telah membantu beliau dalam meniti cita-cita, serta khususnya kepada Murobbi Ruhi, Abina KH. Ihya’ Ulumiddin yang telah membimbing, mengarahkan, dan mendidik beliau tanpa kenal rasa lelah. Serta tak lupa pula terima kasih sedalam-dalamnya kepada para donatur yang terkumpul dalam Lazis Al-Haromain dengan program GOTAS-nya, kami sampaikan Jazakumullah khoirol jaza’ semoga Allah membalas dan memberikan pahala yang berlipat ganda atas kepeduliannya terhadap para da’i.[]

Data Pribadi
Nama : Ahmad Fakhrurrozy
Panggilan : Rozy
TTL : Sampang, 12 April 1989
Alamat : Jl. Merpati 145 Kranggan RT01 RW02 Gunongsekar Sampang 69213
Anak Ke : 2 dari 5 bersaudara

Nama Ortu
Bapak : H. Moh. Mudhofir
Ibu : Hj. Siti Misbahah Khoirunnisak

Pengalaman Pendidikan:
1. PP. Al-Amien Prenduan, Sumenep Madura
2. PP. At-Tauhid Talang, Pamekasan Madura
3. PP. Darut Tauhid Gulbung, Sampang Madura
4. PP. Nurul Haromain, Pujon Malang